(gambar dari yukepo.com)
Aku nyelah duitmu (Hutang!) Tentu anda sudah tidak asing dengan kalimat tsb,
kalimat yang kadang tersusun dengan paduan suara yang “sangat melas” itu.
Hutang seringkali menjadi jalan pintas bagi orang-orang yang sudah mentok usaha
dalam pencarian uang, namun tidak jua mendapatkan sejumlah uang, sesuai dengan
kebutuhannya. Pada dasarnya hutang adalah hal yang lumrah jika dilakukan kepada
sesama teman, yang sudah sering bertemu, bermain juga berkumpul bersama. Hanya saja,
semakin kesini hutang kepada teman sendiri seringkali dijadikan “strategi”
potong jalan guna mendapat kemudahan peminjaman tanpa proses yang berbelit dan
berbunga layaknya bank titil/koperasi. Yah tentu saja, lah wong pinjem ke taman
kan boleh kapan saja balikinnya, bilang 2 hari balik, gak taunya
berminggu-minggu dan berbulan-bulan tidak juga ada kepastian baliknya.
Dibawah ini saya akan mengurai ciri-ciri “makhluk” yang suka
mecari “mangsa” (korban untuk dimintai hutang), supaya anda dapat terhindar
dari makhluk astral ini, iya astral karena saat mereka sedang membutuhkan,
mereka akan datang dari segala penjuru arah tanpa dipancing dengan kembang
menyan ataupun dupa. Namun saat “dibutuhkan”, dicari dari dasar laut hingga
pucuk gunung pun tidak akan ketemu. Hehe...
Ciri-ciri yang seringkali terlihat adalah
1.
Tanya Kabar
Ciri pertama ini perlu anda waspadai, mendadak perhatian adalah strategi
awal sebelum memulai bermanuver dengan segala daya rayuannya. Misalnya,
subuh-subuh anda mendapat pesan singkat bertanya kabar, lagi ngapain, sudah
makan belom dlsb, yang sebelum-sebelumnya tidak pernah dilakukan teman anda. Nah...
siap-siap aja deh loh...
2.
Rajin Membantu
Siapa sih yang gak mau dibantu menyelesaikan pekerjaannya? Yakin deh
semua pasti pengen banget kerjaannya segera kelar, apalagi kalau kerjaannya
butuh tenaga. Huffftt... nah tiba-tiba saja ada “malaikat penyelamat” datang
membantu, rajin banget. Ini juga perlu anda waspadai, jangan-jangan ada maunya
tuh. Xixixi
3.
Curhat
Gimana ceritanya curhat harus kita waspadai pula? Yak... para pencari
hutang, itu adalah korban dari kesusahan hidup, tentu bejibun problem telah
menggelayuti hidupnya. Sehingga mereka membutuhkan “bantuan”, yah minimal ada
yang mau dengerinlah curahan hatinya, walaupun ujung-ujungnya nanti bisa aja
pinjem kamu juga hehe... nah, rasa kasihan itu yang kadang suka dimanfaatkan
untuk mendapatkan target hutangan hahaha...
4.
Loyal
Perubahan
sikap menjadi loyal, apa-apa aja kita dikasih, mau minta apa aja dikasih. Kita
gak minta pun dibeliin diem-diem, sampe kita sendiri sulit ngelak dan jadi gak
enak kalau tiba-tiba dia berkata “bro! Lu ada duit kagak?”, coba anda jawab “sorry
bro, kagak ada” sikap loyalnya pasti bakalan angus.. hehehe...
Pada dasarnya hutang itu tidak masalah selagi tidak
merugikan kedua belah pihak. Tapi mbok ya komitmen dengan janji yang telah
diucapkan. Bagaimanapun, sedikit/banyak hutang yang dipinjam tetap akan menjadi
kebutuhan bagi yang meminjami/memberikan hutang. Jangan aji mumpung, mumpung
pinjem saudara sendiri, teman sendiri lantas boleh balikin kapan saja. Lagian,
jika kita komitmen dengan kapan waktu pelunasan, dikemudian hari jika kita
sedang butuh uang, teman-teman anda pasti mudah kok ngasih pinjeman lagi. Gak beda
jauhlah sama kredit di bank hehehe...