“tetap fokus dengan tujuan, berikan segenap kemampuan untuk menghidupkan cita-cita para ‘alim/kiyai juga pendiri bangsa, dan jangan mudah terprovokasi oleh berita-berita yang tidak jelas akan masalahnya (hoax)”. Ujar kang Ilham.
Angan-angan, cita-cita dan harapan itu akhirnya muncul saat
teman-teman usia pelajar hingga remaja berkumpul saat pengisian form
pendaftaran IPNU/IPPNU ranting Kalen yang disaksikan secara langsung oleh Kang
Ilham (salah satu petinggi NU Lamongan) di Musolla Al-Makmur lingkungan Gadung.
Dulu saya begitu merindukan adanya wadah untuk berorganisasi di desa Kalen,
selain untuk menyatukan visi, juga untuk memberikan pemahaman, juga kesadaran
pentingnya sebuah organisasi. Kedatangan kang Ilham adalah bukti dari komitmen
teman-teman IPNU/IPPNU Kalen untuk memberikan segenap waktu, tenaga juga pikiran
untuk
“nguri-uri tradisi”. Beberapa
hari belakangan ini, teman-teman IPNU/IPPNU rutin untuk berkonsultasi kepada
“Poro Sesepuh”, termasuk berkoordinasi
dengan pengurus NU Kedungpring/Lamongan untuk dapat mendeklarasikan/mengeksistensikan
semangat ke NU-an di lingkungan desa Kalen.
Rasa antusias sangat terlihat jelas dari raut wajah sejuk
dan membahagiakan meraka yang menghadiri pertemuan malam itu, muncul secercah
harapan tinggi kepada mereka. Pemuda yang kelak akan meneruskan perjuangan NKRI
yang berintegritas, berkarakter spiritualis, dialogis. Dalam pesan yang
disampaikan oleh kang Ilham, ada beberapa problem dasar yang terjadi dalam
tubuh NU saat ini terutama di Lamongan.
“tetap fokus dengan tujuan, berikan segenap kemampuan untuk
menghidupkan cita-cita para ‘alim/kiyai
juga pendiri bangsa, dan jangan mudah terprovokasi oleh berita-berita yang
tidak jelas akan masalahnya (hoax)”. Ujar
kang Ilham.
Sebelumnya, ada beberapa keluhan yang saya dengar saat
berkumpul bersama, terutama terkait masalah legalitas organisasi. Keluhan tersebut
muncul akibat beberapa isu yang muncul di dalam tubuh NU, baik dari cabang,
wilayah hingga pusat, yang mana akan berdampak pada roda keorganisasian di
level bawah. Oleh sebab itulah, idealnya problem-problem yang terjadi
dikalangan atas, jangan dijadikan kendala dalam menjalankan cita-cita
keorganisasian. Dengan tetap berpedoman pada AD/ART organisasi, juga
“dawuh” para kiyai, kita bersama-sama
menjaga keutuhan organisasi, menjalankan program yang Insya Allah akan
bermanfaat, baik untuk diri sendiri, juga untuk masyarakat sekitar.
Sangat disayangkan jika antusiasme teman-teman yang
rata-rata masih berusia sekolah ini kendur akibat permasalahan internal, personal di kalangan petinggi
NU. Sebagai sebuah desa, Kalen adalah desa yang cukup besar dan memiliki
potensi masa yang akan datang, hingga perlu adanya pengkaderan yang terstruktur,
tersistem secara profesional. Harapan kita di masa mendatang, akan muncul figur-figur
yang visioner, salah satunya dari IPNU/IPPNU ranting Kalen. Mudah-mudahan,
Amin...